Kabupaten Mempawah
Mempawah
Dari Bandara Supadio Kuburaya Pontianak Kalbar, Jarak Kabupaten Mempawah adalah 74 km dan dapat ditempuh dengan waktu kira-kira 2 jam 13 menit dengan patokan finishnya adalah kantor bupati Mempawah. Kota Mempawah adalah salah satu dari 14 kabupaten kota yang ada di Kalimantan Barat dengan Ibu kota Kabupaten Mempawah yang memiliki julukan kota Bestari atau Bumi Galaherang dengan luas 264,40 km2. Kota ini terletak di jalur perdagangan antara Pontianak, Singkawang, dan Sambas. Kota ini terdiri dari 9 kecamatan yaitu Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Kunyit, Sungai Pinyuh, Siantan, Segedong, Anjongan, Toho, dan Sadaniang. Kota ini bukan lah kota madya melainkan hanya kota kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Kota ini dibelah oleh Sungai Mempawah yang membagi kota ini menjadi 2 bagian yaitu hilir dan timur.
Travel Pontianak Mempawah
Saat ini Kabupaten Mempawah dipimpin Bupati terpilih Ibu Hj. Erlina Ria Norsan dan Wakil Bupati Mempawah terpilih Bapak Muhammad Pagi dengan masa jabatan Periode 2019-2024.
.
Informasi pembangunan jalan tol dari Pontianak ke Mempawah dan juga melintasi pelabuhan laut internasional Kijing di Sungai Kunyit bisa disimak pada video berikut ini.
Salah satu layanan dari Travel Pontianak Mempawah adalah layanan baik allin (mobil+driver+BBM) maupun layanan mobil plus driver dengan driver yang berpengalaman ramah dan terpercaya.
Beberapa Wisata di Kabupaten Mempawah adalah sebagai berikut:
1. ISTANA AMANTUBILLAH
istana ini terletak di kelurahan pulau pedalaman,kecamatan mempawah timur,istana ini merupakan istana dari kerajaan mempawah.
2. SEBUKIT RAMA
tempat ini terletak di desa pasir tak jauh dari jantung kota mempawah,disini kita akan menemukan makam raja OPU DAENG MENAMBON beserta kerabat,dimana letak makan ini berada di atas bukit.
3. WISATA Mangrove Mempawah
4. Wisata Kuliner Asam Pedas Pak Wahab di Kuala Mempawah.
5. Wisata Kuliner Kantin Bestari Dekat Istana Amantubillah Kerajaan Mempawah.
6. PANTAI Tanjung Burung
tempat ini menawarkan the best Sunset di Mempawah.
7. Wisata Kuliner Kawasan Terminal Mempawah yang menyediakan lebih dari 30an kios kuliner dengan berbagai macam menu.
8. Rumah makan pak haji Boy, yang lagi viral di Mempawah dengan menu seafood yang segar dan enak.
9. Rumah Makan Koppel, selalu menjadi pilihan dalam menjamu tamu dari luar Mempawah, sajian seafood dengan rasa yang enak dan nikmat.
10. Warung Kopi Aming Mempawah tempat nongkrong yang asyik dengan view sungai di bagian dalam warung kopi.
Masih banyak lagi wisata di kota Mempawah yang masih bisa di eksplorasi.
Daftar Kelurahan di Mempawah
Daftar Kelurahan di Kabupaten Mempawah:
1. Kelurahan Terusan
Alamat Kantor: Jl. Raden Kusno, Mempawah Hilir.
.
2. Kelurahan Tengah
Alamat Kantor: Jl. Utin Chandramidi, Mempawah Hilir.
3. Kelurahan Tanjung
Alamat Kantor: Jl. Abu Bakar, Mempawah Hilir.
4. Kelurahan Pasir Wan Salim
Alamat Kantor: Jl. Beringin, Mempawah Timur.
5. kelurahan Pulau Pedalaman
Alamat Kantor: Jl. Adi Wijaya, Mempawah Timur.
6. Desa Kuala Secapah
Alamat Kantor: Jl. Daeng Menambon, Mempawah Hilir.
7. Desa Pasir
Alamat Kantor: Jl. Gusti Sulung Lelanang, Mempawah Hilir.
8. Desa Penibung
Alamat Kantor: Jl. Raya Penibung, Mempawah Hilir.
9. Desa Sengkubang
Alamat Kantor: Jl. Raya Sengkubang, Mempawah Hilir.
10. Desa Malikian
Alamat Kantor: Jl. Raya Malikian, Mempawah Hilir.
11. Desa Pasir Panjang
Alamat Kantor: Jl. Bardan Nadi, Mempawah Timur.
12. Desa Pasir Palembang
Alamat Kantor: Jl. Bardan Nadi, Mempawah Timur.
13. Desa Antibar
Alamat Kantor: Jl. Adi Wijaya, Mempawah Timur.
14. Desa Sejegi
Alamat Kantor: Jl. Habib Husein, Mempawah Timur.
15. Desa Sungai Bakau Kecil
Alamat Kantor: Jl. Sungai Bakau Kecil, Mempawah Timur.
16. Desa Parit Banjar
Alamat Kantor ; Jl. Raya Parit Banjar, Mempawah Timur.
Sejarah Kota Mempawah
Sejarah Kerajaan Panembahan Mempawah yang kini menjadi Kabupaten Mempawah. Kerajaan Panembahan Mempawah adalah sebuah kerajaan Islam yang saat ini menjadi wilayah Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Penguasa kerajaan ini bergelar Panembahan (bukan Sultan). Dahulu kalanya Kerajaan Mempawah merupakanb awahan/cabang dari kerajaan Tanjungpura atau Kesultanan Sukadana, namun pada masa kolonial Belanda, pemerintah Hindia Belanda menunjuk Kesultanan Pontianak sebagai wakil Belanda untuk memimpin semua raja-raja di Kalbar. Karena itu penguasa Mempawah dan 12 raja-raja daerah lainnya bergelar Panembahan dan hanya 2 raja yang bergelar Sultan (gelar ini lebih tinggi daripada gelar Panembahan) yaitu Sultan Pontianak dan Sultan Sambas.
Nama Mempawah diambil dari istilah Mempauh, yaitu nama pohon yang tumbuh di hulu sungai yang kemudian juga dikenal dengan nama Sungai Mempawah.Pada perkembangannya, Mempawah menjadi lekat sebagai nama salah satu kerajaan yang berkembang di Kalimantan Barat. Riwayat pemerintahan adat Mempawah sendiri terbagi atas dua periode, yakni pemerintahan kerajaan Suku Dayak yang berdasarkan ajaran Hindu dan masa pengaruh Islam.
Tradisi dan Sejarah ROBO’-ROBO’
Awal diperingatinya Robo-robo ini sendiri, bermula dengan kedatangan rombongan Opu Daeng Manambon dan Putri Kesumba dari Kerajaan Matan ke Mempawah pada tahun 1148 Hijriah atau 1737 Masehi.
Masuknya Opu Daeng Manambon dan istrinya Putri Kesumba ke Mempawah, bermaksud menerima kekuasaan dari Panembahan Putri Cermin kepada Putri Kesumba yang bergelar Ratu Agung Sinuhun bersama suaminya, Opu Daeng Manambon yang selanjutnya bergelar Pangeran Mas Surya Negara sebagai pejabat raja dalam Kerajaan Bangkule Rajangk (Panembahan Senggaok) yang pada saat itu rajanya dirangkap oleh Sultan dari Kerajaan Matan.
Berlayarnya Opu Daeng Manambon dari Kerajaan Matan Tanjungpura (Kabupaten Kayong Utara) diiringi sekitar 40 perahu.Saat masuk di Muara Kuala Mempawah, rombongan disambut dengan suka cita oleh masyarakat Mempawah. Penyambutan itu dilakukan dengan memasang berbagai kertas dan kain warna warni di rumah-rumah penduduk yang berada di pinggir sungai. Bahkan, beberapa warga pun menyongsong masuknya Opu Daeng Manambon ke Sungai Mempawah dengan menggunakan sampan.
Terharu karena melihat sambutan rakyat Mempawah yang cukup meriah, Opu Daeng Manambon pun memberikan bekal makanannya kepada warga yang berada di pinggir sungai untuk dapat dinikmati mereka juga. Karena saat kedatangannya bertepatan dengan hari Minggu terakhir bulan Syafar, lantas rombongan tersebut menyempatkan diri turun di Kuala Mempawah. Selanjutnya Opu Daeng Manambon yang merupakan keturunan dari Kerajaan Luwu Sulawesi Selatan, berdoa bersama dengan warga yang menyambutnya,mohon keselamatan kepada Allah agar dijauhkan dari bala dan petaka. Usai melakukan doa, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Prosesi itulah yang kemudian dijadikan sebagai awal digelarnya hari Robo-robo,yang saban tahun rutin dilakukan warga Mempawah, dengan melakukan makan di luar rumah bersama sanak saudara dan tetangga.
Bagi sebagian masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, bulan Safar diyakini sebagai bulan naas dan sial. Sang Pencipta dipercayai menurunkan berbagai malapetaka pada bulan Safar. Oleh sebab itu, masyarakat yang meyakininya akan menggelar ritual khusus agar terhindar dari marabahaya.
Sumber : Wikipedia.